Heryudha Hendra Putra
201410340311099
3B
PERAN PENTING ILMU
GEOTEKNIK DALAM PEMBANGUNAN
Dewasa ini, pembangunan di dunia
global semakin meningkat. Namun, kebanyakan orang hanya memperhatikan nilai
estetikanya saja, tanpa memperhatikan seberapa lama ketahanan suatu
infrastruktur tersebut jika dikenakan beban, terjadi goncangan, dan terpengaruh
cuaca. Dalam artikel ini saya ingin menyampaikan bahwa tidak semua orang dapat
mendesain suatu infrastruktur yang tahan lama, hanya mereka yang sudah memamahi
Ilmu Geoteknik yang bisa.
Dalam dunia teknik sipil sendiri,
ilmu geoteknik merupakan langkah awal terbentuknya suatu infrastruktur. Tanpa
ilmu geoteknik mustahil suatu infrastruktur dapat berdiri dengan kokoh, karena
ilmu geoteknik merupakan cabang dari ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu
tanah dimana didalam ilmu ini akan dikupas tentang kemampuan tanah menahan
beban, sehingga pembangunan infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin
agar dapat berdiri kuat dan kokoh sesuai dengan umur yang telah direncanakan
sebelumnya.
Ilmu geoteknik ini terbagi lagi dalam
beberapa pemahaman. Mekanika tanah merupakan pemahaman yang paling mendasar.
Ilmu ini mempelajari tentang sifat-sifat tanah, ketahanan tanah dan juga yang
lainnya. Pemahaman yang tak kalah penting adalah Rekayasa Pondasi. Ilmu ini di
pelajari karena didalamnya terdapat bagaimana cara pembuatan pondasi yang
kokoh, dan tahan terhadap semua beban bahkan goncangan. Yang mana pada dasarnya
pembuatan pondasi harus kuat, tahan lama
dan yang paling penting adalah ekonomis. Semoga dengan artikel ini, kita
semua dapat lebih tau tentang peran penting ilmu geoteknik dalam pembangunan,
meskipun tidak semua bisa dibahas.
ILMU GEOTEKNIK
Pengertian
Di
dalam dunia teknik sipil ini, ilmu geoteknik merupakan hal pokok yang sangat
krusial dalam pembangunan suatu infrastruktur. Tanpa ilmu ini, dapat dipastikan
bahwa suatu infrastruktur tidak dapat berdiri dengan kokoh, karena geoteknik
merupakan cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana didalam
ilmu ini akan dipelajari kemampuan tanah menahan beban yang ada diatasnya,
sehingga pembangunan infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin agar dapat
berdiri kokoh sesuai umur rencana. Pada dasarnya ilmu ini merupakan ilmu yang
tua yang implementasinya berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia,
mulai dari pembangunan di jaman sebelum masehi seperti pembangunan pyramid dan
percandian hingga jaman yang modern seperti yang sekarang ini dengan adanya
pembangunan gedung-gedung pencakar langit (Agustian, 2012).
Pada dasarnya, geoteknik adalah suatu alat
dalam perencanaan atau design sebuah bangunan. Data geoteknik sendiri harus
digunakan secara benar dan sangat teliti dengan asumsi serta batasan yang sudah
ada dan dipergunakan untuk dapat mencapai hasil yang kita inginkan (Wijaya,
2012). Seseorang yang ahli dalam ilmu geoteknik biasa disebut Engineer Geotek.
Pekerjaan penting yang harus dilakukan oleh seorang engineer geotek yaitu
memberikan panduan-panduan mengenai potensi geoteknik yang akan terjadi bila
dilakukan secara asal-asalan kepada pihak terkait. Salah satu akibat dari
ketidak hati-hatian dalam penggunaan asumsi dan batasan yang telah ada adalah
Menara Pizza di Italia yang disebabkan karena kurangnya kekuatan dukung tanah
terhadap menara tersebut (Agustian, 2012).
Secara keilmuan, bidang teknik sipil
ini mempelajari lebih mendalam ilmu Mekanika Tanah, Rekayasa pondasi, dan
Struktur bawah Tanah. Mengenai peranan mekanika tanah dan teknik pondasi dalam
pembangunan, akan dijelaskan pada subbab yang selanjutnya, sedangkan struktur
bawah tanah tidak akan dibahas.
Beberapa contoh akibat salah perhitungan
Gambar 1: Robohnya gedung
akibat pondasi tidak sesuai spesifikasi
Salah satu gedung bangunan di RSUD Sangir, roboh
sebelum pekerjaan selesai ke tahap finishing, ini disebabkan akibat kondisi
pondasi gedung tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak.
Gambar 2: Bangunan roboh
karena pondasi yang tidak kuat menahan beban
Pada gedung ini, diperkirakan pondasi bangunan yang
tidak kuat. Permasalahan ini biasanya disebabkan karena lokasi bangunan yang
berada di lokasi yang tidak ideal (miring) dan penggunaan material yang kurang
padat.
Jadi, pada intinya geoteknik
merupakan cabang ilmu dari teknik sipil yang didalamnya menerapkan geologi
dalam tahap perencanaan, maupun pelaksanaan pada sebuah pekerjaan
pengkontruksian, dimana geologi sendiri merupakan sebuah disiplin ilmu yang
mempelajari seluk beluk kerak bumi, mulai dari asal-susul, jenis, komposisi,
dan penyebaran materialnya, hingga struktur dan proses yang terjadi. Ilmu ini
juga merupakan ilmu dasar dari terbentuknya sebuah infrastruktur sesuai apa
yang diinginkan sebelumnya, yang mana pada dasarnya merupakan suatu alat dalam
perencanaan sebuah bangunan dengan data yang digunakan secara benar dan sangat
teliti dengan asumsi serta batasan yang sudah ada dan dipergunakan untuk mencapai
hasil yang kita inginkan. Seseorang yang ahli dalam ilmu ini disebut Engineer
Geotek. Ilmu geoteknik mempelajari lebih mendalam tentang ilmu Mekanika Tanah,
Rekayasa Pondasi dan Struktur Bawah Tanah.
MEKANIKA TANAH
Pengertian
Mekanika tanah adalah bagian dari
geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu teknik sipil. Mekanika
tanah adalah cabang dari ilmu teknik dimana mekanika tanah khusus mempelajari
tentang perilaku tanah serta sifat yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan
yang disebabkan oleh gaya - gaya yang bekerja pada tanah itu sendiri. Ini
berkaitan dengan struktur tanah serta bahan yang terdapat pada tanah tersebut.
Karena pada dasarnya tanah berasal dari bebatuan yang lapuk (badrudin, 2013).
Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya “Erdbaumechanik auf
bodenphysikalicher Grundlage” (Mekanika Tanah berdasar pada
Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas tentang prinsip-prinsip dasar
dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu
ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai “Bapak Mekanika Tanah” (Agustian,2012).
Ilmu
ini sangat berhubungan erat dengan pekerjaan teknik, seperti halnya pekerjaan
perkerasan jalan raya, perencanaan pembuatan pondasi, perencanaan pembangunan
bawah tanah (gorong - gorong, terowongan, dan lain-lain), sampai pada
perencanaan pembangunan penahan longsor. Hal-hal yang menjadi pokok perhatian
dalam ilmu mekanika tanah adalah kadar air, angka pori, porositas, serta
derajat kejenuhan. Karakteristik tanah juga merupakan poin terpenting dalam
mekanika tanah (Miniaha,
2013).
Agar suatu infrastruktur tersebut
dapat berfungsi secara sempurna, maka seorang sarjana teknik harus bisa membuat
perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah dilapangan. Oleh
karena itu, sangat penting bagi sarjana teknik sendiri untuk ahli dalam
berfikir menggunakan logika.
Peran dalam
Pembangunan
Dalam
dunia teknik sipil, tanah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
pembangunan infrastruktur. Hal ini disebabkan karena tanah merupakan tumpuan
dari bangunan tersebut, semakin kuat tanah, maka umur bangunan tersebut
otomatis akan sedikit lebih lama (jika kekuatan bangunan dipengaruhi oleh
tanah). Dalam dunia tenik sipil sendiri, ilmu mekanika tanah digunakan pada
berbagai pekerjaan penting seperti pekerjaan perkerasan jalan raya, pekerjaan
galian dan timbunan tanah, perencanaan pondasi gedung, perencanaa bangunan
dibawah tanah misalnya terowongan, perencanaan galian tanah, perencanaan
bendungan, perencanaan bangunan penahan tanah longsor, dan pekerjaan pondasi
bangunan seprti gedung bertingkat tinggi (ahadi,-).
Dalam
kajian mekanika tanah ini, hal yang paling penting dari tanah adalah Sifat Tanah. Sifat tanah ini meliputi
profil tanah, warna tanah, teksture tanah, struktur tanah, porositas tanah
serta konsistensi tanah.
Profil Tanah
Profil
tanah ini merupakan sebuah penampang melintang tanah atau bisa disebut dengan
irisan tegak lurus kebawah dari permukaan tanah yang menampakkan
lapisan-lapisan tanah.
Gambar 3: Profil Tanah
Horizon
O merupakan lapisan atas, lapisan olah dan lapisan humus. Horizon A adalah
horizon mineral ber BOT sehingga berwarna agak gelap. Horizon E horizon adalah
horizon yang telah tereluviasi atau biasa disebut dengan tercuci sehingga kadar
BOT, liat silikat, F dan Al rendah, tetapi pasir dan debu kuarsa seskuoksida
dan mineral resisten lainnya telah tinggi dan berwarna gelap. Sedangkan horizon
B merupakan horizon illuvial atau tempat terakumulasinya bahan-bahan yang
tercuci dari horizon diatasnya. Horizon B sendiri terbagi lagi dalam beberapa sub
lapisan seperti sub lapisan B1 yang merupakan daerah peralihan horizon (warna
agak gelap), sub lapisan B2 merupakan daerah kandungan kapur tinggi (waran
gelap) dan yang terakhir adalah sub lapisan B3 merupakan daerah penimbunan
unsur Fe. Selanjutnaya adalh horizon C. Horison ini adalah hasil pelapukan dan
penghancuran oleh iklim terhadap batuan induk yang berlangsung lama dan
sifatnya mirip batuan induk. Terakhir adalah horizon R (redrock) yang merupakan
dasar daripada tanh itu sendiri yang terdiri dari batuan yang sangat pejal dan
belum mengalami pelapukan (anggara, 2012).
Profil
tanah perlu dipelajari karena untuk mengetahui kedalaman lapisan olah yang
disebut dengan lapisan atas, dan solum, mengetahui kelengkapan atau
differensiasi horizon pada profil, serta untuk mengetahu warna tanah.
Warna Tanah
Warna
tanah ini merupakan ciri utama yang paling mudah untuk mendeterminasi tanah.
Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk warna tanah berfungsi sebagai penunjuk
dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya
dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik(Hardjowigeno, 1992). Warna
tanah ditentukan dengan membandingkan warna tanah tersebut dengan warna standar
pada buku Munsell Soil Color Chart. Diagram warna baku ini disusun tiga
variabel, yaitu hue, value dan chroma. Dalam hal ini, Hue adalah warna spectrum
yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya, Value menunjukkan gelap
terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan, dan Chroma menunjukkan
kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma didefiniskan juga sebagai
gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari
kelabu atau putih netral ke warna lainnya (Anggara, 2012)
Teksture
Tanah
Tekstur tanah ini menunjukkan
komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi
relative antara fraksi pasir, debu dan liat. Klasifikasi ukuran, jumlah dan
luas permukaan fraksi-fraksi tanah menurut Sistem USDA dan Sistem Internasional
(dimodifikasi dari Foth, 1984).
Separat
tanah
|
Diameter
(mm)
USDA
Internasional
|
Jumlah
pertikel
(g-1)
|
Luas
permukaan
(cm2 g-1)
|
||
pasir
sangat kasar
|
2,00 -
1,00
|
-
|
90
|
11
|
|
pasir
kasar
|
1,00 -
0,50
|
-
|
720
|
23
|
|
pasir
sedang
|
0,50 -
0,25
|
-
|
5.700
|
45
|
|
Pasir
|
-
|
2,00 -
0,20
|
4.088
|
29
|
|
pasir
halus
|
0,25 -
0,10
|
-
|
46.000
|
91
|
|
pasir
sangat halus
|
0,10 -
0,05
|
-
|
722.000
|
227
|
|
Debu
|
0,05 -
0,002
|
-
|
5.776.000
|
454
|
|
Debu
|
-
|
0,02 -
0,002
|
2.334.796
|
271
|
|
liat*)
|
<0,002
|
<0,002
|
90.250.853.000
|
8.000.000
|
Tabel ini memperlihatkan bahwa makin kecil
ukuran separate berarti makin banyak jumlah dan makin luas permukaannya per
satuan bobot tanah, yang menunjukkan makin padatnya partikel-partikel per
satuan volume tanah. Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori
makro, tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso,
sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (shinta,
2015).
Struktur
Tanah
Struktur tanah merupakan kenampakan
atau susunan partikel-partikel primer tanah hingga partikel sekunder yang
membentuk agregat. Struktur tanah berfungsi memodifikasi pengaruh tekstur
terhadap kondisi drainse atau aerasi tanah, karena susunan antara agregat tanah
akan menghasilkan ruang yang lebih memudahkan system perakaran tanaman untuk
berpenetrasi dan mengabsorbsi hara dan air, sehingga pertumbuhan dan produksi
menjadi lebih baik (Hanafiah, 2007). Jadi tanah yang bertekstur baik akan
mempunyai kondisi drainase dan aerasi yang baik pula.
Porositas Tanah
Porositas adalah proporsi ruang pori
tanah yang terdapat dalam suatu volume
tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara , sehingga merupakan indicator
kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poreus berarti tanah yang cukup
mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk dan keluar tanah yang
secara leluasa , sebaliknya jika tanah tidal poreus (Hakim ,1996). Porositas
tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitannya dengan tingkat
kepadatan tanah. Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air,
maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air
maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar (Shinta, 2015). Jadi
porositas merupakan proporsi ruang pori tanah yang terdapat dalam suatu volume
tanah yang dimana tempat tersebut dapat ditempati oleh air dan udara, yang mana
dalam hal ini dipengaruhi oleh tingkat kepadatan tanah, semakin tanah tesebut
padat maka akan semakin sulit menyerap air sehingga porositas tanah semakin
kecil dan juga sebaliknya. Tanah yang porositasnya baik adalah tanah yang
porositasnya besar karena perakaran tanaman mudah untuk menembus tanah dalam
menvari bahan organik. Selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan
sehingga tanaman tidak selalu kekurangan air.
Kesimpulan
Jadi,
tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair
dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan
batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Komponen Tanah 4 komponen
penyusun tanah yaitu bahan padatan berupa bahan mineral, bahan padatan berupa bahan organic, air, dan udara. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat
kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan
fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah Struktur
tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Pengukuran
tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan penerapan pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur
kualitatif yang utuh dari survey. Dengan mengusai ilmu mekanika
tanah ini yang terkonsentrasi pada kondisi tanah yang ada, maka sebuah bangunan
dapat direncanakan dengan baik misalnya pada perencanaan pondasi tiang pancang
yang merupakan jenis pondasi dalam maka perlu dilakukan penelitian terlebih
dahulu sehingga dengan begitu dapat kita diketahui jenis tanah dan letak
permukaan tanah keras sehingga kedalaman tiang pancang dapat ditetapkan. Contoh
yang lain adalah pada struktur tanah yang tidak terlalu bagus maka dapat
ditetapkan pondasi tertentu sehingga bangunan dapat berdiri dengan kokoh.
REKAYASA PONDASI
Pengertian
Rekayasa pondasi merupakan sebuah
cabang dari ilmu geotekntik yang membahas tentang pondasi baik struktur, bentuk
dan lainnya. Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung di atas
permukaan tanah, oleh karena itu diperlukan pondasi. Pondasi merupakan suatu
bagian dari kontruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan
meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang
cukup kuat menahannya tanpa terjadinya diferential pada system strukturnya
(Azwaruddin, 2008).
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan tipe pondasi adalah keadaan tanah pondasi, batasan-batasan
akibat kontruksi diatasnya, keadaan daerah sekitar lokasi, waktu dan biaya
pekerjaan serta serta kokoh, kaku dan kuat pondasi tersebut (Azwaruddin, 2008).
Kriteria pondasi yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi yaitu
pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh
luar, dan juga pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung, serta pondasi
harus aman dari penurunan yang berlebihan
Peran dalam Pembangunan
Secara umum bangunan sipil meliputi
dua bagian utama yaitu struktur bagian atas dan srtuktur bagian bawah. Struktur
yang berada di bagian bawah yaitu
pondasi yang berinteraksi dengan tanah dan akan memberikan keamanan bagi
struktur atas. Struktur bawah sebagai pondasi juga secara umum dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Pondasi
Dangkal
Pondasi
dangkal biasanya dibuat dekat dengan permukaan tanah, umumnya
kedalaman pondasi didirikan kurang 1/3 dari lebar
pondasi sampai dengan kedalaman kurang dari 3 m. Kedalaman
pondasi dangkal ini bukan aturan yang baku, tetapi merupakan sebagai
pedoman. Pondasi dangkal biasanya digunakan ketika tanah permukaan yang
cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban yang dikenakan dimana jenis struktur
yang didukungnya tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu tinggi (khedanta,
2011). Pondasi dangkal terdiri
dari pondasi menerus, pondasi setempat, pondasi kontruksi sarang laba-laba,
pondasi tapak, pondasi tikar, pondasi umpak, dan pondasi rakit
Pondasi
Menerus
Gambar 4: Pondasi Menerus
Gambar 5: Pondasi Menerus tapi
dengan batu bata
Pondasi
ini dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium.
Penggunaan bahan pondasi ini biasanya sesuai dengan kondisi lingkungan atau
bahan yang tersedia di daerah setempat. Bahan yang digunakan bisa dari batu
kali, batubata atau beton kosong/tanpa tulangan dengan adukan 1 semen : 3 Pasir
: 3 kerikil. Keuntungan memakai pondasi ini adalah beban bangunan dapat
disalurkan secara merata, dengan catatan seluruh pondasi berdiri diatas tanah
keras (Karnadi, 2013)
Pondasi Setempat
Pondasi Setempat
Gambar 6: Pondasi
Setempat
Pondasi telapak berbentuk seperti
telapak kaki seperti ini.Pondasi ini setempat, gunanya untuk mendukung kolom
baik untuk rumah satu lantai maupun dua lantai. Jadi, pondasi ini diletakkan
tepat pada kolom bangunan.Pondasi ini terbuat dari beton bertulang. Dasar
pondasi telapak bisa berbentuk persegi panjang atau persegi
(Karnadi, 2013).
Pondasi
Kontruksi Sarang Laba-laba
Gambar 7: Pondasi
Kontruksi Sarang Laba-laba
Pondasi ini memanfaatkan
tanah sebagai bagian dari struktur pondasi itu sendiri. Pondasi Sarang
Laba-Laba dapat dilaksanakan pada bangunan 2 hingga 8 lantai yang didirikan diatas
tanah dengan daya dukung rendah (Karnadi, 2013)
Pondasi
Tapak
Gambar 8: Pondasi Tapak
Pondasi tapak
digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti kolom
struktural. Pondasi tapak ini dapat dibuat dalam bentuk melingkar, dan
persegi. Pondasi tapak disamping diterapkan dalam
pondasi dangkal dapat juga digunakan untuk pondasi dalam (Khedanta, 2011)
Pondasi
Tikar
Gambar 9: Pondasi Tikar
Pondasi tikar digunakan untuk menyebarkan beban dari struktur atas
area yang luas, biasanya dibuat untuk seluruh area struktur. Pondasi tikar digunakan
ketika beban kolom atau beban struktural lainnya berdekatan dan pondasi tapak
saling berinteraksi. Pondasi tikar sering dipergunakan pada tanah
lunak atau longgar dengan kapasitas daya tahan rendah (Khedanta, 2011)
Pondasi
Umpak
Gambar 10: Pondasi Umpak
Pondasi
umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, rumah jaman dulu. Pondasi
jenis ini masih bisa ditemui di perdesaan, yang mayoritas rumahnya masih
berstruktur kayu. Rumah nenek anda pun mungkin masih menggunakannya. Pondasi
umpak merupakan pondasi setempat, terletak di bawah kolom kayu atau bambu.
Biasanya menggunakan material batu kali yang dipahat, pasangan batu ataupun
pasangan bata (Syahrizal, 2013).
Pondasi Rakit
Gambar 11: Pondasi Rakit
Pondasi
rakit bisa digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak di tanah lunak.
Selain itu, pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya
terlalu berdekatan karena tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu per satu,
solusinya yakni dijadikan satu kekakuan (Syahrizal, 2013).
Pondasi Dalam
Pondasi
dalam adalah pondasi yang didirikan permukaan tanah dengan kedalam
tertentu dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban
struktural dan kondisi permukaan tanah. Pondasi dalam biasanya
dipasang pada kedalaman lebih dari 3 m di bawah elevasi permukaan
tanah (Kharnadi,2013). Pondasi dalam terdiri dari pondasi bored pile dan pondasi sumuran
Pondasi Bored Pile
Gambar
12: Pondasi Bored Pile
(Sumber:
http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-pondasi-bangunan.html)
Pondasi
Bored Pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan tanah
dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang
dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat khusus. Setelah
mencapai kedalaman yang disyaratkan, kemudian dilakukan pemasangan begisting
yang terbuat dari plat besi, kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah
dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran terhadap lobang yang sudah di bor
tersebut (Karnadi, 2013).
Pondasi Sumuran
Gambar
13: Pondasi Sumuran
Pondasi
sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang baik dan lapisan tanah
kerasnya berada pada kedalaman lebih dari 3m. Diameter sumuran biasanya antara
0.80 - 1.00 m dan ada kemungkinan dalam satu bangunan. Disebut pondasi Sumuran,
karena dalam pengerjaannya membuat lubang-lubang berbentuk sumur (Karnadi,
2013).
Kesimpulan
Jadi, rekayasa pondasi merupakan
cabang ilmu geoteknik yang mempelajari pondasi, dan juga sebuah ilmu yang
digunakan untuk analisis penggunaan pondasi, misal bangunan A pondasinya yang
ini, bangunan B harus yang ini, dan seterusnya. Pondasi sendiri adalah struktur
bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian
bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul
beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk
dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban-beban
bangunan, gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain.
Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang
diijinkan. Untuk memilih tipe pondasi, yang perlu diperhatikan adalah seberapa cocok
pondasi tersebut untuk berbagai keadaan di lapangan dan seberapa lama pondasi
tersebut akan terselesaikan.
Pondasi yang merupakan bagian dari
konstruksi bangunan harus memenuhi beberapa syarat yaitu cukup kuat untuk
mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang disebabkan muatan tegak ke
bawah. Dapat menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik
organik maupun anorganik. Dapat
menahan tekanan air yang mungkin terjadi. Suatu konstruksi pondasi yang tidak
cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas, dapat menimbulkan
kerusakan pada bangunannya. Akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan ini,
memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan terjadi seluruh
bangunan menjadi rusak dan harus dibongkar.
Pondasi
sendiri pada umumnya memiliki 2 jenis, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Pondasi dalam meliputi pondasi menerus, pondasi
setempat, pondasi kontruksi sarang laba-laba, pondasi tapak, pondasi tikar,
pondasi umpak, dan pondasi rakit. Sedangkan pondasi dalam meliputu pondasi
bored pile dan pondasi sumuran. Definisinya telah dijelaskan diatas.
PERAN ILMU
GEOTEKNIK DALAM PEMBANGUNAN
Jadi,
ilmu geoteknik adalah ilmu yang digunakan untuk berbagai analasis dan
perhitungan dalam aspek pembangunan, baik analisis tanah, hingga perhitungan
beban bangunan itu sendiri serta beban luar yang menimpanya. Ilmu ini juga
digunakan untuk memilih pondasi yang cocok untuk sebuah bangunan, misalnya,
beban yang diterima sekian, maka harus memakai pondasi yang ini, jika bebannya
sekian maka pakai pondasi yang ini, dan seterusnya. Oleh karena itu, jika kita
ingin membangun sebuah bangunan, maka ilmu ini harus diterapkan untuk
perencanaan maupun pelaksaan. Hal ini dikarenakan ilmu geoteknik merupakan hal
dasar dalam sebuah pembangunan dan dengan ilmu ini umur pakai sebuah bangunan
dapat diperkirakan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian,
Robi. 2012. Geoteknik, (Online), (http://robiagustian.blogspot.co.id/2012/04/geoteknik.html, diakses
pada tanggal 18 Oktober 2015).
Anggara,
Novia. 2012. Sifat-Sifat Fisik dan Sifat
Morfologi Tanah, (Online), (https://noviaanggra.wordpress.com/2012/05/21/sifat-siat-fisik-dan-sifat-morfologi-tanah/, diakses
pada tanggal 15 desember 2015).
Aryani,
Lutfhi. 2014. Mekanika Tanah Dan Batuan, (Online),
(http://luthfiaify.blogspot.co.id/2014/11/materi-teknik-geologi.html, diakses
pada tanggal 18 Oktober 2015).
Azwaruddin.
2008. Pengertian Pondasi, (Online), (http://azwaruddin.blogspot.co.id/2008/06/pengertian-pondasi.html, diakses
pada tanggal 15 desember 2015).
Das,
Braja, M., 1985, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid-1,
Erlangga, Jakarta.
Elisabeth, Gracesia. 2015. Makalah Tiang Pancang Rekayasa Pondasi, (Online), (http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses
pada tanggal 17 Oktober 2015).
Karnai, Edi. 2013.Mengenal
Jenis-Jenis Pondasi Bangunan, (Online),
(http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-pondasi-bangunan.html, diakses pada
tanggal 15 desember 2015).
Khedata.
2011. Jenis Pondasi, (Online), (https://khedanta.wordpress.com/2011/08/04/jenis
pondasi/, diakses pada tanggal 15 desember
2015).
Kusuawaty,
Fitri. 2012. Warna dan Struktur Tanah, (Online),
(http://fitrikusumawaty.blogspot.co.id/p/warna-dan-struktur-tanah-ddit.html. Diakses pada
tanggal 15 desember 2015).
Madin,
Irah, Susi. 2015. Teori Dasar Geologi Dan
Kontruksi, (Online), (http://susiirahmadinii.blogspot.co.id/2015/02/tugas-geologi-rekayasa.html, diakses
pada tanggal 17 Oktober 2015).
Miniaha.
2013. Pengertian Mekanika Tanah, (Online),
(http://miniaha34.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-dan-contoh-soal-mekanika.html, diakses
pada tanggal 15 desember 2015
Mustai.
Makalah Pondasi, (Online), (http://mustari-teknikcivil.blogspot.co.id/2010/01/makalah-pondasi.html, diakses
pada tanggal 15 desember 2015.
Rofiq,
M. 2015. Mekanika Tanah, (Online),
Shinta.
2015. Makalah Dasar Ilmu Tanah-Sifat
Fisik Tanah, (Online), (http://shintapertanian.blogspot.co.id/2015/04/unikal-makalah-genetika-tumbuhan-sifat.html, diakses
pada tanggal 15 desember 2015).
Sianturi,
Erwin, P. 2011. Rekayasa Pondasi, (Online),
(http://erwinsianturi.blogspot.co.id/, diakses
pada tanggal 17 Oktober 2015).
Sutama,
Adji. Rekayasa Pondasi 1 (Pondasi Dangkal
dan Pondasi Dalam), (Online), (https://adjisutama.wordpress.com/teknik-sipil/rekayasa-pondasi-i-pondasi-dangkal-dan-pondasi-dalam/, diakses
pada tanggal 15 desember 2015).
Syahrizal.
2013. Jenis-Jenis Pondasi Dangkal, (Online),
(http://syiehpnl.blogspot.co.id/2013/08/jenis-jenis-pondasi-dangkal.html, diakses pada
tanggal 15 desember 2015).
Wijaya,
Hadi. 2012. Geoteknik dan Hidrogelogi, (Online),
(http://hadiwijayatambang.blogspot.co.id/2012/01/geoteknik-dan-hidrogeologi-geoteknik.html, diakses
pada tanggal 8 November 2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar