Minggu, 10 Januari 2016

artikel peran penting ilmu geoteknik dalam pembangunan



Heryudha Hendra Putra
201410340311099
3B


PERAN PENTING ILMU GEOTEKNIK DALAM PEMBANGUNAN

Dewasa ini, pembangunan di dunia global semakin meningkat. Namun, kebanyakan orang hanya memperhatikan nilai estetikanya saja, tanpa memperhatikan seberapa lama ketahanan suatu infrastruktur tersebut jika dikenakan beban, terjadi goncangan, dan terpengaruh cuaca. Dalam artikel ini saya ingin menyampaikan bahwa tidak semua orang dapat mendesain suatu infrastruktur yang tahan lama, hanya mereka yang sudah memamahi Ilmu Geoteknik yang bisa.
Dalam dunia teknik sipil sendiri, ilmu geoteknik merupakan langkah awal terbentuknya suatu infrastruktur. Tanpa ilmu geoteknik mustahil suatu infrastruktur dapat berdiri dengan kokoh, karena ilmu geoteknik merupakan cabang dari ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana didalam ilmu ini akan dikupas tentang kemampuan tanah menahan beban, sehingga pembangunan infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin agar dapat berdiri kuat dan kokoh sesuai dengan umur yang telah direncanakan sebelumnya.
Ilmu geoteknik ini terbagi lagi dalam beberapa pemahaman. Mekanika tanah merupakan pemahaman yang paling mendasar. Ilmu ini mempelajari tentang sifat-sifat tanah, ketahanan tanah dan juga yang lainnya. Pemahaman yang tak kalah penting adalah Rekayasa Pondasi. Ilmu ini di pelajari karena didalamnya terdapat bagaimana cara pembuatan pondasi yang kokoh, dan tahan terhadap semua beban bahkan goncangan. Yang mana pada dasarnya pembuatan pondasi harus kuat, tahan lama  dan yang paling penting adalah ekonomis. Semoga dengan artikel ini, kita semua dapat lebih tau tentang peran penting ilmu geoteknik dalam pembangunan, meskipun tidak semua bisa dibahas.

ILMU GEOTEKNIK
Pengertian
            Di dalam dunia teknik sipil ini, ilmu geoteknik merupakan hal pokok yang sangat krusial dalam pembangunan suatu infrastruktur. Tanpa ilmu ini, dapat dipastikan bahwa suatu infrastruktur tidak dapat berdiri dengan kokoh, karena geoteknik merupakan cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari ilmu tanah dimana didalam ilmu ini akan dipelajari kemampuan tanah menahan beban yang ada diatasnya, sehingga pembangunan infrastruktur dapat direncanakan sebaik mungkin agar dapat berdiri kokoh sesuai umur rencana. Pada dasarnya ilmu ini merupakan ilmu yang tua yang implementasinya berjalan bersamaan dengan tingkat peradaban manusia, mulai dari pembangunan di jaman sebelum masehi seperti pembangunan pyramid dan percandian hingga jaman yang modern seperti yang sekarang ini dengan adanya pembangunan gedung-gedung pencakar langit (Agustian, 2012).
 Pada dasarnya, geoteknik adalah suatu alat dalam perencanaan atau design sebuah bangunan. Data geoteknik sendiri harus digunakan secara benar dan sangat teliti dengan asumsi serta batasan yang sudah ada dan dipergunakan untuk dapat mencapai hasil yang kita inginkan (Wijaya, 2012). Seseorang yang ahli dalam ilmu geoteknik biasa disebut Engineer Geotek. Pekerjaan penting yang harus dilakukan oleh seorang engineer geotek yaitu memberikan panduan-panduan mengenai potensi geoteknik yang akan terjadi bila dilakukan secara asal-asalan kepada pihak terkait. Salah satu akibat dari ketidak hati-hatian dalam penggunaan asumsi dan batasan yang telah ada adalah Menara Pizza di Italia yang disebabkan karena kurangnya kekuatan dukung tanah terhadap menara tersebut (Agustian, 2012).
Secara keilmuan, bidang teknik sipil ini mempelajari lebih mendalam ilmu Mekanika Tanah, Rekayasa pondasi, dan Struktur bawah Tanah. Mengenai peranan mekanika tanah dan teknik pondasi dalam pembangunan, akan dijelaskan pada subbab yang selanjutnya, sedangkan struktur bawah tanah tidak akan dibahas.

Beberapa contoh akibat salah perhitungan


Gambar 1: Robohnya gedung akibat pondasi tidak sesuai spesifikasi

Salah satu gedung bangunan di RSUD Sangir, roboh sebelum pekerjaan selesai ke tahap finishing, ini disebabkan akibat kondisi pondasi gedung tidak sesuai dengan spesifikasi kontrak.


Gambar 2: Bangunan roboh karena pondasi yang tidak kuat menahan beban

Pada gedung ini, diperkirakan pondasi bangunan yang tidak kuat. Permasalahan ini biasanya disebabkan karena lokasi bangunan yang berada di lokasi yang tidak ideal (miring) dan penggunaan material yang kurang padat.

Jadi, pada intinya geoteknik merupakan cabang ilmu dari teknik sipil yang didalamnya menerapkan geologi dalam tahap perencanaan, maupun pelaksanaan pada sebuah pekerjaan pengkontruksian, dimana geologi sendiri merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari seluk beluk kerak bumi, mulai dari asal-susul, jenis, komposisi, dan penyebaran materialnya, hingga struktur dan proses yang terjadi. Ilmu ini juga merupakan ilmu dasar dari terbentuknya sebuah infrastruktur sesuai apa yang diinginkan sebelumnya, yang mana pada dasarnya merupakan suatu alat dalam perencanaan sebuah bangunan dengan data yang digunakan secara benar dan sangat teliti dengan asumsi serta batasan yang sudah ada dan dipergunakan untuk mencapai hasil yang kita inginkan. Seseorang yang ahli dalam ilmu ini disebut Engineer Geotek. Ilmu geoteknik mempelajari lebih mendalam tentang ilmu Mekanika Tanah, Rekayasa Pondasi dan Struktur Bawah Tanah.

MEKANIKA TANAH
Pengertian
            Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu teknik sipil. Mekanika tanah adalah cabang dari ilmu teknik dimana mekanika tanah khusus mempelajari tentang perilaku tanah serta sifat yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya - gaya yang bekerja pada tanah itu sendiri. Ini berkaitan dengan struktur tanah serta bahan yang terdapat pada tanah tersebut. Karena pada dasarnya tanah berasal dari bebatuan yang lapuk (badrudin, 2013). Istilah mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya “Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage” (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas tentang prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai “Bapak Mekanika Tanah” (Agustian,2012).
Ilmu ini sangat berhubungan erat dengan pekerjaan teknik, seperti halnya pekerjaan perkerasan jalan raya, perencanaan pembuatan pondasi, perencanaan pembangunan bawah tanah (gorong - gorong, terowongan, dan lain-lain), sampai pada perencanaan pembangunan penahan longsor. Hal-hal yang menjadi pokok perhatian dalam ilmu mekanika tanah adalah kadar air, angka pori, porositas, serta derajat kejenuhan. Karakteristik tanah juga merupakan poin terpenting dalam mekanika tanah (Miniaha, 2013).
Agar suatu infrastruktur tersebut dapat berfungsi secara sempurna, maka seorang sarjana teknik harus bisa membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah dilapangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi sarjana teknik sendiri untuk ahli dalam berfikir menggunakan logika.

Peran dalam Pembangunan
Dalam dunia teknik sipil, tanah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pembangunan infrastruktur. Hal ini disebabkan karena tanah merupakan tumpuan dari bangunan tersebut, semakin kuat tanah, maka umur bangunan tersebut otomatis akan sedikit lebih lama (jika kekuatan bangunan dipengaruhi oleh tanah). Dalam dunia tenik sipil sendiri, ilmu mekanika tanah digunakan pada berbagai pekerjaan penting seperti pekerjaan perkerasan jalan raya, pekerjaan galian dan timbunan tanah, perencanaan pondasi gedung, perencanaa bangunan dibawah tanah misalnya terowongan, perencanaan galian tanah, perencanaan bendungan, perencanaan bangunan penahan tanah longsor, dan pekerjaan pondasi bangunan seprti gedung bertingkat tinggi (ahadi,-).
Dalam kajian mekanika tanah ini, hal yang paling penting dari tanah adalah Sifat Tanah. Sifat tanah ini meliputi profil tanah, warna tanah, teksture tanah, struktur tanah, porositas tanah serta konsistensi tanah.
Profil Tanah
Profil tanah ini merupakan sebuah penampang melintang tanah atau bisa disebut dengan irisan tegak lurus kebawah dari permukaan tanah yang menampakkan lapisan-lapisan tanah.
Gambar 3: Profil Tanah

Horizon O merupakan lapisan atas, lapisan olah dan lapisan humus. Horizon A adalah horizon mineral ber BOT sehingga berwarna agak gelap. Horizon E horizon adalah horizon yang telah tereluviasi atau biasa disebut dengan tercuci sehingga kadar BOT, liat silikat, F dan Al rendah, tetapi pasir dan debu kuarsa seskuoksida dan mineral resisten lainnya telah tinggi dan berwarna gelap. Sedangkan horizon B merupakan horizon illuvial atau tempat terakumulasinya bahan-bahan yang tercuci dari horizon diatasnya. Horizon B sendiri terbagi lagi dalam beberapa sub lapisan seperti sub lapisan B1 yang merupakan daerah peralihan horizon (warna agak gelap), sub lapisan B2 merupakan daerah kandungan kapur tinggi (waran gelap) dan yang terakhir adalah sub lapisan B3 merupakan daerah penimbunan unsur Fe. Selanjutnaya adalh horizon C. Horison ini adalah hasil pelapukan dan penghancuran oleh iklim terhadap batuan induk yang berlangsung lama dan sifatnya mirip batuan induk. Terakhir adalah horizon R (redrock) yang merupakan dasar daripada tanh itu sendiri yang terdiri dari batuan yang sangat pejal dan belum mengalami pelapukan (anggara, 2012).
Profil tanah perlu dipelajari karena untuk mengetahui kedalaman lapisan olah yang disebut dengan lapisan atas, dan solum, mengetahui kelengkapan atau differensiasi horizon pada profil, serta untuk mengetahu warna tanah.
Warna Tanah
Warna tanah ini merupakan ciri utama yang paling mudah untuk mendeterminasi tanah. Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik(Hardjowigeno, 1992). Warna tanah ditentukan dengan membandingkan warna tanah tersebut dengan warna standar pada buku Munsell Soil Color Chart. Diagram warna baku ini disusun tiga variabel, yaitu hue, value dan chroma. Dalam hal ini, Hue adalah warna spectrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya, Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan, dan Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma didefiniskan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral ke warna lainnya (Anggara, 2012)
Teksture Tanah
                             Tekstur tanah ini menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi relative antara fraksi pasir, debu dan liat. Klasifikasi ukuran, jumlah dan luas permukaan fraksi-fraksi tanah menurut Sistem USDA dan Sistem Internasional (dimodifikasi dari Foth, 1984).
Separat tanah
Diameter (mm)
USDA          Internasional
Jumlah pertikel
(g-1)
Luas permukaan
(cm2 g-1)


pasir sangat kasar
2,00 - 1,00
-
90
11

pasir kasar
1,00 - 0,50
-
720
23

pasir sedang
0,50 - 0,25
-
5.700
45

Pasir
-
2,00 - 0,20
4.088
29

pasir halus
0,25 - 0,10
-
46.000
91

pasir sangat halus
0,10 - 0,05
-
722.000
227

Debu
0,05 - 0,002
-
5.776.000
454

Debu
-
0,02 - 0,002
2.334.796
271

liat*)
<0,002
<0,002
90.250.853.000
8.000.000


   Tabel ini memperlihatkan bahwa makin kecil ukuran separate berarti makin banyak jumlah dan makin luas permukaannya per satuan bobot tanah, yang menunjukkan makin padatnya partikel-partikel per satuan volume tanah. Tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro, tanah yang didominasi debu akan banyak mempunyai pori-pori meso, sedangkan yang didominasi liat akan banyak mempunyai pori-pori mikro (shinta, 2015).
Struktur Tanah
            Struktur tanah merupakan kenampakan atau susunan partikel-partikel primer tanah hingga partikel sekunder yang membentuk agregat. Struktur tanah berfungsi memodifikasi pengaruh tekstur terhadap kondisi drainse atau aerasi tanah, karena susunan antara agregat tanah akan menghasilkan ruang yang lebih memudahkan system perakaran tanaman untuk berpenetrasi dan mengabsorbsi hara dan air, sehingga pertumbuhan dan produksi menjadi lebih baik (Hanafiah, 2007). Jadi tanah yang bertekstur baik akan mempunyai kondisi drainase dan aerasi yang baik pula.
Porositas Tanah
Porositas adalah proporsi ruang pori tanah  yang terdapat dalam suatu volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara , sehingga merupakan indicator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poreus berarti tanah yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk dan keluar tanah yang secara leluasa , sebaliknya jika tanah tidal poreus (Hakim ,1996). Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air berkaitannya dengan tingkat kepadatan tanah. Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas yang besar (Shinta, 2015). Jadi porositas merupakan proporsi ruang pori tanah yang terdapat dalam suatu volume tanah yang dimana tempat tersebut dapat ditempati oleh air dan udara, yang mana dalam hal ini dipengaruhi oleh tingkat kepadatan tanah, semakin tanah tesebut padat maka akan semakin sulit menyerap air sehingga porositas tanah semakin kecil dan juga sebaliknya. Tanah yang porositasnya baik adalah tanah yang porositasnya besar karena perakaran tanaman mudah untuk menembus tanah dalam menvari bahan organik. Selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu kekurangan air.   

Kesimpulan
Jadi, tanah adalah suatu benda berbentuk tiga dimensi, tersusun dari masa padat, cair dan gas yang terdapat di permukaan bumi, berasal dari hasil pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan organik. Komponen Tanah 4 komponen penyusun tanah yaitu bahan padatan berupa bahan mineral,  bahan padatan berupa bahan organic, air, dan  udara.  Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari dari butiran tanah. Pengukuran tanah adalah konsep umum yang menjelaskan teori dan penerapan pengukuran bentang alam. Pengukuran tanah adalah unsur kualitatif yang utuh dari survey. Dengan mengusai ilmu mekanika tanah ini yang terkonsentrasi pada kondisi tanah yang ada, maka sebuah bangunan dapat direncanakan dengan baik misalnya pada perencanaan pondasi tiang pancang yang merupakan jenis pondasi dalam maka perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu sehingga dengan begitu dapat kita diketahui jenis tanah dan letak permukaan tanah keras sehingga kedalaman tiang pancang dapat ditetapkan. Contoh yang lain adalah pada struktur tanah yang tidak terlalu bagus maka dapat ditetapkan pondasi tertentu sehingga bangunan dapat berdiri dengan kokoh.

REKAYASA PONDASI
Pengertian
            Rekayasa pondasi merupakan sebuah cabang dari ilmu geotekntik yang membahas tentang pondasi baik struktur, bentuk dan lainnya. Sebuah bangunan tidak dapat begitu saja didirikan langsung di atas permukaan tanah, oleh karena itu diperlukan pondasi. Pondasi merupakan suatu bagian dari kontruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya diferential pada system strukturnya (Azwaruddin, 2008).
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi adalah keadaan tanah pondasi, batasan-batasan akibat kontruksi diatasnya, keadaan daerah sekitar lokasi, waktu dan biaya pekerjaan serta serta kokoh, kaku dan kuat pondasi tersebut (Azwaruddin, 2008). Kriteria pondasi yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi yaitu pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar, dan juga pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung, serta pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan

Peran dalam Pembangunan
            Secara umum bangunan sipil meliputi dua bagian utama yaitu struktur bagian atas dan srtuktur bagian bawah. Struktur yang berada di  bagian bawah yaitu pondasi yang berinteraksi dengan tanah dan akan memberikan keamanan bagi struktur atas. Struktur bawah sebagai pondasi juga secara umum dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Pondasi Dangkal
            Pondasi dangkal biasanya dibuat  dekat dengan permukaan tanah, umumnya  kedalaman pondasi didirikan  kurang 1/3 dari lebar pondasi sampai dengan kedalaman kurang dari 3 m. Kedalaman pondasi dangkal ini bukan aturan yang baku, tetapi merupakan sebagai pedoman. Pondasi dangkal biasanya digunakan ketika tanah permukaan yang cukup kuat dan kaku untuk mendukung beban yang dikenakan dimana jenis struktur yang didukungnya tidak terlalu berat dan juga tidak terlalu tinggi (khedanta, 2011). Pondasi dangkal terdiri dari pondasi menerus, pondasi setempat, pondasi kontruksi sarang laba-laba, pondasi tapak, pondasi tikar, pondasi umpak, dan pondasi rakit
            Pondasi Menerus

Gambar 4: Pondasi Menerus
Gambar 5: Pondasi Menerus tapi dengan batu bata

            Pondasi ini dibuat dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi ataupun trapesium. Penggunaan bahan pondasi ini biasanya sesuai dengan kondisi lingkungan atau bahan yang tersedia di daerah setempat. Bahan yang digunakan bisa dari batu kali, batubata atau beton kosong/tanpa tulangan dengan adukan 1 semen : 3 Pasir : 3 kerikil. Keuntungan memakai pondasi ini adalah beban bangunan dapat disalurkan secara merata, dengan catatan seluruh pondasi berdiri diatas tanah keras (Karnadi, 2013)
            Pondasi Setempat

Gambar 6: Pondasi Setempat

            Pondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti ini.Pondasi ini setempat, gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai maupun dua lantai. Jadi, pondasi ini diletakkan tepat pada kolom bangunan.Pondasi ini terbuat dari beton bertulang. Dasar pondasi telapak bisa berbentuk persegi panjang atau persegi (Karnadi, 2013).
Pondasi Kontruksi Sarang Laba-laba

Gambar 7: Pondasi Kontruksi Sarang Laba-laba

Pondasi ini memanfaatkan tanah sebagai bagian dari struktur pondasi itu sendiri. Pondasi  Sarang Laba-Laba dapat dilaksanakan pada bangunan 2 hingga 8 lantai yang didirikan diatas tanah dengan daya dukung rendah (Karnadi, 2013)
Pondasi Tapak
Gambar 8: Pondasi Tapak

Pondasi tapak digunakan untuk mendukung beban titik individual seperti  kolom struktural. Pondasi tapak ini dapat dibuat dalam bentuk melingkar, dan persegi. Pondasi  tapak  disamping  diterapkan dalam pondasi dangkal dapat juga  digunakan untuk pondasi dalam (Khedanta, 2011)
Pondasi Tikar

Gambar 9: Pondasi Tikar
           
Pondasi tikar digunakan untuk menyebarkan beban dari struktur atas area yang luas, biasanya dibuat untuk seluruh area struktur. Pondasi tikar digunakan ketika beban kolom atau beban struktural lainnya berdekatan dan pondasi tapak saling berinteraksi. Pondasi tikar sering dipergunakan  pada tanah lunak atau longgar dengan kapasitas daya tahan rendah (Khedanta, 2011)
Pondasi Umpak

Gambar 10: Pondasi Umpak

Pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, rumah jaman dulu. Pondasi jenis ini masih bisa ditemui di perdesaan, yang mayoritas rumahnya masih berstruktur kayu. Rumah nenek anda pun mungkin masih menggunakannya. Pondasi umpak merupakan pondasi setempat, terletak di bawah kolom kayu atau bambu. Biasanya menggunakan material batu kali yang dipahat, pasangan batu ataupun pasangan bata (Syahrizal, 2013).
            Pondasi Rakit


Gambar 11: Pondasi Rakit

Pondasi rakit bisa digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak di tanah lunak. Selain itu, pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan karena tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu per satu, solusinya yakni dijadikan satu kekakuan (Syahrizal, 2013).
Pondasi Dalam
              Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan  permukaan tanah dengan kedalam tertentu dimana  daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan  kondisi permukaan tanah. Pondasi dalam biasanya dipasang  pada kedalaman lebih dari  3 m di bawah elevasi permukaan tanah (Kharnadi,2013). Pondasi dalam terdiri dari  pondasi bored pile dan pondasi sumuran
              Pondasi Bored Pile
Gambar 12: Pondasi Bored Pile
(Sumber: http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-pondasi-bangunan.html)
                  
              Pondasi Bored Pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam permukaan tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat khusus. Setelah mencapai kedalaman yang disyaratkan, kemudian dilakukan pemasangan begisting yang terbuat dari plat besi, kemudian dimasukkan rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran terhadap lobang yang sudah di bor tersebut (Karnadi, 2013).
              Pondasi Sumuran
Gambar 13: Pondasi Sumuran

              Pondasi sumuran sangat tepat digunakan pada tanah kurang baik dan lapisan tanah kerasnya berada pada kedalaman lebih dari 3m. Diameter sumuran biasanya antara 0.80 - 1.00 m dan ada kemungkinan dalam satu bangunan. Disebut pondasi Sumuran, karena dalam pengerjaannya membuat lubang-lubang berbentuk sumur (Karnadi, 2013).

Kesimpulan
Jadi, rekayasa pondasi merupakan cabang ilmu geoteknik yang mempelajari pondasi, dan juga sebuah ilmu yang digunakan untuk analisis penggunaan pondasi, misal bangunan A pondasinya yang ini, bangunan B harus yang ini, dan seterusnya. Pondasi sendiri adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban-beban bangunan, gaya-gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan. Untuk memilih tipe pondasi, yang perlu diperhatikan adalah seberapa cocok pondasi tersebut untuk berbagai keadaan di lapangan dan seberapa lama pondasi tersebut akan terselesaikan.
Pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus memenuhi beberapa syarat yaitu cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang disebabkan muatan tegak ke bawah. Dapat menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik organik maupun anorganik. Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi. Suatu konstruksi pondasi yang tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas, dapat menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan terjadi seluruh bangunan menjadi rusak dan harus dibongkar.
Pondasi sendiri pada umumnya memiliki 2 jenis, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam meliputi pondasi menerus, pondasi setempat, pondasi kontruksi sarang laba-laba, pondasi tapak, pondasi tikar, pondasi umpak, dan pondasi rakit. Sedangkan pondasi dalam meliputu pondasi bored pile dan pondasi sumuran. Definisinya telah dijelaskan diatas.

PERAN ILMU GEOTEKNIK DALAM PEMBANGUNAN
            Jadi, ilmu geoteknik adalah ilmu yang digunakan untuk berbagai analasis dan perhitungan dalam aspek pembangunan, baik analisis tanah, hingga perhitungan beban bangunan itu sendiri serta beban luar yang menimpanya. Ilmu ini juga digunakan untuk memilih pondasi yang cocok untuk sebuah bangunan, misalnya, beban yang diterima sekian, maka harus memakai pondasi yang ini, jika bebannya sekian maka pakai pondasi yang ini, dan seterusnya. Oleh karena itu, jika kita ingin membangun sebuah bangunan, maka ilmu ini harus diterapkan untuk perencanaan maupun pelaksaan. Hal ini dikarenakan ilmu geoteknik merupakan hal dasar dalam sebuah pembangunan dan dengan ilmu ini umur pakai sebuah bangunan dapat diperkirakan.

DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Robi. 2012. Geoteknik, (Online), (http://robiagustian.blogspot.co.id/2012/04/geoteknik.html, diakses pada tanggal 18 Oktober 2015).

Anggara, Novia. 2012. Sifat-Sifat Fisik dan Sifat Morfologi Tanah, (Online), (https://noviaanggra.wordpress.com/2012/05/21/sifat-siat-fisik-dan-sifat-morfologi-tanah/, diakses pada tanggal 15 desember 2015).

Aryani, Lutfhi. 2014. Mekanika Tanah Dan Batuan, (Online),  (http://luthfiaify.blogspot.co.id/2014/11/materi-teknik-geologi.html, diakses pada tanggal 18 Oktober 2015).

Azwaruddin. 2008. Pengertian Pondasi, (Online), (http://azwaruddin.blogspot.co.id/2008/06/pengertian-pondasi.html, diakses pada tanggal 15 desember 2015).

Das, Braja, M., 1985, Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid-1, Erlangga, Jakarta.

Elisabeth, Gracesia. 2015. Makalah Tiang Pancang Rekayasa Pondasi, (Online), (http://gracesimpo.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses pada tanggal 17 Oktober 2015).

Karnai, Edi. 2013.Mengenal Jenis-Jenis Pondasi Bangunan, (Online), (http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/08/jenis-jenis-pondasi-bangunan.html, diakses pada tanggal 15 desember 2015).

Khedata. 2011. Jenis Pondasi, (Online), (https://khedanta.wordpress.com/2011/08/04/jenis pondasi/, diakses pada tanggal 15 desember 2015).

Kusuawaty, Fitri. 2012. Warna dan Struktur Tanah, (Online), (http://fitrikusumawaty.blogspot.co.id/p/warna-dan-struktur-tanah-ddit.html. Diakses pada tanggal 15 desember 2015).

Madin, Irah, Susi. 2015. Teori Dasar Geologi Dan Kontruksi, (Online), (http://susiirahmadinii.blogspot.co.id/2015/02/tugas-geologi-rekayasa.html, diakses pada tanggal 17 Oktober 2015).

Miniaha. 2013. Pengertian Mekanika Tanah, (Online),  (http://miniaha34.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-dan-contoh-soal-mekanika.html, diakses pada tanggal 15 desember 2015

Mustai. Makalah Pondasi, (Online), (http://mustari-teknikcivil.blogspot.co.id/2010/01/makalah-pondasi.html, diakses pada tanggal 15 desember 2015.

Rofiq, M. 2015. Mekanika Tanah, (Online),
(http://resipil.blogspot.co.id/2015/01/mekanika-tanah.html, diakses pada tanggal 18 Oktober 2015.

Shinta. 2015. Makalah Dasar Ilmu Tanah-Sifat Fisik Tanah, (Online),  (http://shintapertanian.blogspot.co.id/2015/04/unikal-makalah-genetika-tumbuhan-sifat.html, diakses pada tanggal 15 desember 2015).

Sianturi, Erwin, P. 2011. Rekayasa Pondasi, (Online), (http://erwinsianturi.blogspot.co.id/, diakses pada tanggal 17 Oktober 2015).

Sutama, Adji. Rekayasa Pondasi 1 (Pondasi Dangkal dan Pondasi Dalam), (Online),  (https://adjisutama.wordpress.com/teknik-sipil/rekayasa-pondasi-i-pondasi-dangkal-dan-pondasi-dalam/, diakses pada tanggal 15 desember 2015).

Syahrizal. 2013. Jenis-Jenis Pondasi Dangkal, (Online),  (http://syiehpnl.blogspot.co.id/2013/08/jenis-jenis-pondasi-dangkal.html, diakses pada tanggal 15 desember 2015).

Wijaya, Hadi. 2012. Geoteknik dan Hidrogelogi, (Online), (http://hadiwijayatambang.blogspot.co.id/2012/01/geoteknik-dan-hidrogeologi-geoteknik.html, diakses pada tanggal 8 November 2015).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar