Sabtu, 16 Desember 2017

PERCOBAAN VII PEMERIKSAAN BERAT ISI, ANGKA PORI DAN DERAJAT KEJENUHAN

PERCOBAAN VII
PEMERIKSAAN BERAT ISI,
ANGKA PORI DAN DERAJAT KEJENUHAN

1.   TUJUAN
            Selain pemeriksaan kadar air, tidak kalah pentingnya juga adalah pemeriksaan berat isi tanah, untuk mengetahui beratnya tanah persatuan volume. Selain itu berat isi, angka pori dan derajat kejenuhan merupakan parameter yang diperlukan pada pengujian geser langsung (Direct Shear) , kuat tekan bebas (Unconfined Compressive Strength ) dimana sebenarnya dipakai benda uji asli (undisturb ). Bila tidak diperoleh benda uji yang asli maka dapat diganti dengan benda uji buatan / sudah terganggu (disturb ) tetapi berat isinya tidak mengalami perubahan. Atau pemeriksaan benda uji dimana yang kita punyai adalah tanah dalam keadaan kering maka berat isi, angka pori dan derajat kejenuhan tanah pada kondisi ini sangat dibutuhkan kehadirannya.

2        DASAR TEORI

     Berat isi tanah merupakan perbandingan antara berat total tanah dengan isi atau volume total tanah, dan dinyatakan dengan  γwet(gram/cm3). Pengujian berat isi ini menggunakan sebuah tabung silinder tipis yang dimasukkan kedalam tanah (drive cylinber method), sehingga tanah yang terambil masih dalam kondisi yang tidak terganggu. Pengujian berat isi ini tidak dapat dilakukan untuk tanah berpasir lepas atau tanah yang mengandung banyak kerikil.
    Berat isi tanah biasanya dinyatakan dalam berat isi tanah kering atau γdry, yang diukur setelah sampel tanah dikeringkan dalam oven selama kurang lebih 24 jam. Jika tidak didapatkan benda uji yang asli, maka dapat diganti dengan benda uji buatan (reumelded samples) dengan mempertahankan berat isi dan kadar air yang sesuai dengan keadaan aslinya.

3. PERALATAN
a.       Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
b.      Ring cetakan
c.       Alat pemotong untuk tanah / spatula
d.      Jangka sorong
4. BENDA UJI
a.       Contoh tanah dikeluarkan dari tabung yang ujungnya diratakan.
b.      Cincin ditaruh di depan tabung dan tanah dikeluarkan supaya langsung masuk 
      kecincin cetakan, kemudian ujungnya diratakan.
c.       Dalam pemeriksaan ini tercakup pula pemeriksaan kadar air dan berat jenis, yang
      digunakan sebagai pelengkap dan perhitungan-perhitungan, sehingga perlu
disiapkan benda uji untuk percobaan kedua parameter tersebut.
5. PROSEDUR PERCOBAAN
a.      Ring / cincin cetakan ditimbang beratnya (W1).
b.      Ukur diameter dan tinggi ring untuk menghitung volume tanah dalam ring.
c.      bagian yang tajam diletakkan pada permukaan tanah dan dorong hati-hati sampai  tanahnya masuk serta mempunyai sedikit kelebihan.
d.      Kemudian ratakan permukaan tanah yang mempunyai kelebihan tadi dengan menggunakan pisau / spatula
e.      Kemudian timbang ring yang berisi tanah tadi (W2)
f.       Kadar air dan berat jenis ditentukan dengan percobaan PB-0106-76 dan PB-0108-76.




















6.   DATA                                                                                                                  Form.No.09

PROYEK                    :
LOKASI                     :                                  
JENIS TANAH          :                                   TANGGAL PERCOBAAN              :
DIKERJAKAN          :                                   TANGGAL PENIMBANGAN         :
                                                                       



PEMERIKSAAN BERAT ISI, ANGKA PORI 
DAN DERAJAT KEJENUHAN


No.
1
2
3
4
CONTOH TANAH




DALAM  M.T




MACAM TANAH




1
Berat ring + tanah basah (gr)
158,9
157,3
154,5
154,5
2
Berat ring (gr)
51,6
51,6
51,6
51,6
3
Berat tanah basah = (1) - (2)  (W=gr)
107,3
105,7
102,9
102,9
4
Kadar air tanah (w=%)
25,35
30,06
33,18
31,18
5
Berat tanah kering =  (gr)
85,60
79,70
77,00
77,40
6
Berat Air (Ww)
21,7
26,00
25,90
25,50
7
Volume (cm3)
57,88
57,88
57,88
57,88
8
Isi tanah basah ( b=gr/cm3)
1,85
1,83
1,78
1,78
9
Isi tanah kering  ( d=gr/cm3)
1,48
1,40
1,33
1,34
10
Berat tanah kering per isi tanah basah
1,05
1,05
1,03
1,06
11
Isi pori  =  (8) - (9)   (VV=cm3)
0,37
0,43
0,45
0,44
12
Pori dalam tanah basah =
60,94
60,66
61,70
60,62
13
Angka pori =  (e=cm3)
0,25
1,54
1,61
1,54
14
Berat jenis tanah (Gs)
2,68
2,68
2,68
2,68
15
Berat isi =  ( b=gr/cm3)
1,36
1,37
1,37
1,39
16
Derajat kejenuhan =  (Sr=%)
58,64
52,55
55,18
55,45







6.   ANALISA DATA

Contoh Perhitungan :
  • Berat Tanah Basah (W)           = (1) – (2)
= 158,9 – 51,6
= 107,3 gr

·        Berat Tanah Kering                 =
=
= 85,6 gr

  • Berat Air                                 = Berat tanah basah – berat tanah kering
= 107,3 –  85,6 = 21,70 gr

  • Volume                                   = p × d2 × t
= p × 6,42 × 1,8
=  57,88 cm3

  • Isi Tanah Basah ( b)               =
=
=1,85 gr/cm3

  • Isi Tanah Kering ( d)              =
=
= 1,48 gr/cm3




  • Berat Kering Per Isi Tanah  Basah      =
=  
= 46,27 gr/cm3

  • Isi Pori (VV)                                       = Isi tanah basah – isi tanah kering
= 1,85 – 1,48
= 0,37 gr/cm3

  • Pori Dalam Tanah Basah                     =
= %
= 20 %

  • Angka Pori (e)                                     =
=
= 0,25 cm3

  • Derajat Kejenuhan (Sr)                       =
=
= 58,64%










Kesimpulan :
Ø  Berat isi rata-rata                           = 1,3725 gr/cm3
Ø  Derajat kejenuhan rata-rata           = 58,64%
Ø  Angka pori rata-rata                      = 1,5625 cm3
Ø  Isi pori                                           = 58,853 cm3

Dari hasil pemeriksaan jenis material yang di maksudkan didapat hasil rata rata :
·                     Berat isi sebesar          : 1,3725 gr/cm3
·                     Angka pori                  : 1,5625 cm3
·                     Derajat kejenuhan       : 54,23%

Dengan melihat besar dari derajat kejenuhan maka dapat disimpulkan tanah dalam keadaan lembab, dan dengan melihat angka pori maka tanah termasuk dalam jenis lempung kaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar