Sabtu, 16 Desember 2017

PERCOBAAN VIII PEMERIKSAAN BATAS CAIR (LIQUID LIMIT)

PERCOBAAN VIII
PEMERIKSAAN
BATAS CAIR (LIQUID LIMIT)
PB-0109-76
AASHTO T-89-74
ASTM D-423-66
1.      TUJUAN
            Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair. Batas air adalah kadar air batas dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis.

2.      DASAR  TEORI
Pengujian ini digunakan pada jenis tanah yang mengandung lempung dan tak dapat digunakan untuk tanah yang mengandung pasir. Hal tersebut terjadi karena tanah lempung sangat peka terhadap perubahan kadar air.
Jika kadar air  sangat tinggi, campuran tanah dan air akan menjadi sangat kembek seperti cairan. Oleh karena itu, atas dasar air yang dikandung tanah, tanah dapat dipisahkan ke dalam 4 (empat) keadaan dasar, yaitu ;
1.       Padat      
2.       Semi padat         
3.       Plastis
4.      Cair
Dari pengujian ini dapat diketahui batas Plastis atau keadaan antar plastis dan semi padat (Plastis Limit ), batas cair yaitu batas atau  keadaan antara cair dan plastis (Liquid Limit ), dan batas susut yaitu keadaan antara semi padat dan padat (Shrinkage Limit). Batas-batas tersebut lebih dikenal dengan batas-batas Atterberg ( Atterberg Limits ).
Dengan diketahui nilai konsistensi tanah  maka sifat plastisitas dari tanah dapat diketahui. Sifat plastisitas dinyatakan dengan harga indeks plastisitas (Plasticity Index) yang merupakan selisih nilai adar air  batas cair dengan nilai kadar batas plastis (IP = LL - PL). Nilai IP tinggi menunjukan tanah tersebut peka terhadap perubahan kadar air, dan mempunyai sifat kembang susut yang basar, serta pengaruhnya terhadap daya dukung atau kekuatan tanah. Dan pada berbagai jenis pengujian batas-batas Atterberg bahwa kadar air yang bersesuaian pada transisi keadaan tanah menunjukkan nilai yang berbeda, sehingga nilai tersebut dapat digunakan sebagai petunjuk dalam klasifikasi tanah apakah tanah yang diuji termasuk tanah lempung atau lanau dan jenis lainnya.

3.       PERALATAN
a.       Alat batas cair standart.
b.      Alat pembuat alur (grooving tool).
c.       Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.
d.      Cawan kadar air minimal 4 buah.
e.       Plat kaca 45 x 45 x 0,9 cm.
f.       Spatula dengan panjang 12,5 cm.
g.      Botol tempat air suling
h.      Oven  yang  dilengkapi  dengan  pengukur  suhu  untuk  memanasi  contoh tanah sampai  (110 ± 5) °C.

4.       BENDA UJI
              Benda uji disiapkan dengan cara menyiapkan contoh PB - 0117 - 76 atau langsung seperti berikut  :
a. Jenis yang tidak mengandung batu dan hampir semua butirannya lebih ahlus dari saringan No. 40 (0,42 mm). Dalam hal ini, benda uji tidak perlu dikeringkan dan tidak perlu disaring dengan ayakan No. 40 (0,42 mm).
b. Jenis-jenis tanah yang mengandung batu atau mengandung banyak butiran yang lebih kasar dari saringan 0,42 mm. Keringkan contoh di udara sampai kering udara sehingga bisa disaring. Ambil benda uji yang lewat saringan No. 40.

5.      PROSEDUR PERCOBAAN
a.       Letakan benda uji 100 gram yang sudah dipersiapkan dalam pelat kaca pengaduk.
b.      Dengan menggunakan spatula, aduklah benda uji tersebut dengan air suling sedikit   demi sedikit sampai homogen.
c.       Setelah sampel menjadi campuran yang merata, diambil sebagian benda uji ini dan letakkan diatas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya sampai sedemikian sehingga sejajar dengan dasar alat, bagian yang paling tebal harus ± 1 cm.
d.      Buatlah alur dengan alat pembuat alur (grooving tool) tanah hingga membagi dua benda uji tersebut. Pada waktu membuat alur posisi grooving tool harus tegak lurus dengan permukaan mangkok.
e.       Putarlah alat itu sedemikian sehingga mangkok naik dan jatuh dengan kecepatan      2 putaran/detik, sampai dasar alur benda uji bersinggungan sepanjang kira-kira     1,25 cm dan catatlah jumlah ketukan pada waktu bersinggungan.
f.       Ulangi pekerjaan (c) sampai (e) beberapa kali sampai diperoleh jumlah ketukan yang sama. Hal ini untuk meyakinkan apakah adukan tersebut benar-benar merata kadar airnya.  Jika dalam 3 (tiga) kali percobaan diperoleh hasil jumlah ketukan yang sama maka ambilah sebagian benda uji dari dalam mangkuk dan masukkan kedalam cawan yang telah disiapkan untuk mendapatkan kadar airnya.
g.      Kembalikan benda uji tersebut ke atas kaca pengaduk dan mangkok alat batas cair dibersihkan. Benda uji tadi diaduk kembali dengan merubah kadar airnya kemudian ulangi langkah diatas minimal 3 kali berturut-turut.







6.   ANALISA DATA
Form.No.10

PEMERIKSAAN
KONSISTENSI ATTERBERG

PB-0109-76
AASHTO T-89-74
ASTM D-423-66


Batas Cair (LL)
Batas Plastis
Batas Susut
Jumlah Ketukan
17
24
38
47




Nomor Krus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
B.Crus + T.Basah ( gr) W1
10,40
10,60
10,30
10,50
10,70
10,40
7,30
7,50
7,30
7,80
45,4
36,3
B.Crus +  T.Kering (gr) W2
8,30
8,50
8,20
8,80
8,70
9,10
6,30
7,00
6,30
6,80
34,3
27,2
Berat Air ( gr ) W3
2,10
2,10
2,10
1,70
2,00
1,30
1,00
0,50
1,00
1,00
11,10
9,10
Berat Crus ( gr ) W4
4,00
3,90
4,10
4,00
4,00
4,10
4,00
4,00
4,00
4,00
16
10,1
Berat contoh Kering ( gr ) W5
4,30
4,60
4,10
4,80
4,70
5,00
2,30
3,00
2,30
2,80
18,30
17,10
Kadar Air ( % )
48,84
45,65
51,22
35,42
42,55
26,00
43,48
16,67
43,48
35,71
60.66
53,22
Rerata
47,25
43,32
34,28
30,07
39,60
56,94
LL
PL
PI
Catatan:
Contoh dalam keadaan
-    Asli
-    Disaring / tidak

40,8

39,6

1,2


Contoh Perhitungan :
·         Berat air (gr)                                 
W3       = W 1 – W2
            = 10,6
            = 2,1 gr
·         Berat contoh kering (gr)               
W5       = W2 – W4
                              = 8,5 3,9
                              = 4,6 gr
·         Kadar air (%)        = 
                                          = 45,65%
·         Kadar air rerata     =
= 47,25%
·         Plastis Limit (PL)  =
                                                = 39,6%
·         Plastis Index (PI)  = LL – PL
                                                = 40,8 – 39,6
                                                = 1,2%
·         Liquid Index (LI) =
                                                =
                                                =  1 %  
·         Flow Index          
=
= 38,9%


Grafik




8.   KESIMPULAN

Dari hasil pemlotan harga PI dan batas cair ke dalam bagan plastis, dapat kita identifikasikan bahwa tanah yang kita uji adalah tanah lempung anorganik dengan plastisitas sedang.


9 .  NOTASI & KETERANGAN

Berat cawan + Tanah basah (gr)         =   W1 
Berat cawan + Tanah kering (gr)        =   W2
Berat air (gr)  W3                                 =   W1 - W2
Berat cawan                                        =   W4
Berat contoh kering  (gr) W5               =   W2 - W4
Kadar air ( % )                                    = 
PL                                                       =  Plastic Limit
LL                                                       = Liquid Limit

PI                                                        = Plasticity Index

Tidak ada komentar:

Posting Komentar