PERCOBAAN X
PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM
PB-0113-76
AASHTO
T-193-74
ASTM
D-1663-73
1.TUJUAN
Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk menentukan CBR (California
Bearing Ratio) tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di
laboratorium pada kadar air tertentu. CBR ialah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan
standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
2. DASAR TEORI
California Bearing Ratio (CBR) adalah perbandingan
antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar pada kedalaman dan
kecepatan penetrasi yang sama. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang
sangat pesat, maka orang-orang geoteknik mengembangkan teknologinya dengan
menciptakan alat penggilas yang digunakan untuk mendapatkan tanah yang lebih
modern di lapangan sehingga pada proses pemadatan akan memperoleh hasil yang
maksimal. Pada uji pemadatan ini perlu suatu modifikasi dengan tujuan untuk
lebih mewakili kondisi di lapangan.
Pada uji CBR dipakai cetakan tang
lebih besar dari uji pemadatan, yaitu dengan rata-rata volume 1/33,33 ft3
(2124,1 cm3). Tanah dipadatkan dengan jumlah lapisan sama. Untuk
mendapatkan nilai CBR yang sesuai maka tanah disiapkan dan dipadatkan sebanyak
3 sampel dimana masing-masing dipadatkan sebanyak 10x, 25x, dan 56x tumbukan
perlapisnya. Tanah yang dipadatkan adalah tanah asli dari pengujian pemadatan
tanah dengan kondisi kadar air optimum.
Cara ini dikembangkan oleh California
State Highway Department sebagai cara untuk menilai tanah dasar jalan (sub
grade). Dengan cara ini, suatu percobaan penetrasi dipergunakan untuk menilai
kekuatan tanah dasar atau bahan lainnya yang hendak dipakai untuk pembuatan
perkerasan. Nilai CBR dihitung pada penetrasi sebesar 0,1 inci dan penetrasi
0,2 inci, selanjutnya hasil pada perhitungan tersebut dibandingkan dan
diambilhasil terbesar (SNI 03-174-1989). Nilai CBR yang diperoleh kemudian
dipakai untuk menentukan tebal lapisan perkerasan yang diperlukan di atas
lapisan yang CBR nya ditentukan. Nilai CBR diambil pada pemadatan tanah dengan
kondisi kadar air tanah optimum.
2. PERALATAN
a.
Mesin
penetrasi (loading machine) berkapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton (10.000
lb) dengan kecepatan penetrsi sebesar 1,27 mm (0,05²) per menit.
b.
Cetakan
logam yang berbentuk silinder dengan diameter dalam 152,4 ± 0,6609 mm (6²± 0,0026²) dengan tinggi 117,8 ± 0,130 mm. Cetakan harus dilengkapi dengan
leher sambung dengan tinggi 50, 8 mm (2”) dan keping atas logam yang
berlubang-lubang dengan tebal 9, 53 mm (3/8”) dan diameter lubang tidak lebih
dari 1, 59 mm (1/16”).
c.
Piring
pemisah dari logam (spacer disk) dengan diameter 150, 8 mm (5 15/16”) dan tebal
61, 4 mm.
d.
Alat
penumbuk sesuai dengan cara pemeriksaan pemadatan PB-0111-76 atau PB-0112-76.
e.
Alat
ukur pengembangan (swell) yang terdiri dari keping pengembangan yang
berlubang-lubang dengan batang pengatur, tripot logam dan arloji penunjuk.
f.
Keping
beban dengan berat 2,27 kg (5 pound), diameter 194,2 mm (5 7/8²) dengan lubang tengah diameter 54 mm (2
1/8²).
g.
Torak penetrasi dari logam
berdiameter 49,5 mm (1,95") luas
1935 mm2 (3 sqinchi) dan panjang tidak kurang dari 101,6 mm.
h.
Satu buah arloji beban dan satu
buah arloji pengukur penetrasi peralatan lain seperti talam, alat perata, alat
untuk merendam.
i.
Alat
timbang sesuai dengan PB - 0111 - 76 atau PB - 0112 - 76.
3. BENDA UJI
Benda uji disiapkan sesuai dengan cara pemeriksaan pemadatan PB-0111-76 dan
PB-0112-76.
a. Ambil contoh kira-kira sebesar 5 kg atau
lebih untuk tanah dan 5,5 kg untuk campuran tanah agregat.
b.
Kemudian campur bahan tersebut
dengan air sampai kadar air optimum atau kadar air lain yang dikehendaki.
c. Pasang cetakan pada keping alas dan
timbang. Masukkan piring pemisah, di atas keping alas dan pasang kertas saring
diatasnya.
d. Padatkan bahan tersebut didalam cetakan
sesuai dengan cara B dan cara D dari pemeriksaan pemadatan PB-0111-76 atau
PB-0112-76. Bila benda uji akan direndam periksa kadar air sebelum dipadatkan.
Bila benda uji tersebut tidak direndam pemeriksaan kadar air dilakukan setelah
benda uji dikeluarkan dari cetakan.
e. Buka leher sambungan dan ratakan dengan
alat perata, tambal lubang-lubang yang mungkin terjadi pada permukaan karena
lepasnya butir kasar dengan bahan yang lebih halus. Keluarkan keping atau
piringan pemisah, balikkan dan pasang kembali cetakan berisi benda uji pada
keping alas dan timbang.
f. Untuk pemeriksaan CBR langsung, benda uji
ini telah siap untuk diperiksa. Bila dikehendaki CBR yang direndam (Soaked CBR)
harus dilakukan langkah sebagai berikut :
-
Pasang
mesin pengembangan diatas benda uji dan kemudian pasang keping pemberat yang
dikehendaki sebesar 4,5 Kg (10 lb) atau sesuaidengan keadaan beban perkerasan.
Rendam cetakan beserta beban didalam air sehingga air dapat meresap dari atas maupun dari bawah .
-
Pasang
tripot beserta arloji pengukur pengembangan, catat pembacaan pertama dan
biarkan benda uji selama 96 jam. Permukaan air selama perendaman harus tetap
(kira-kira 2,5 cm di atas permukaan benda uji). Tanah berbutir halus atau
berbutir kasar, perendaman dapat dilakukan lebih singkat sampai pada pembacaan
arloji tetap. Pada akhir perendaman catat pembacaan
arloji pengembangan.
-
Keluarkan cetakan dari bak air
dan miringakan selama 15 menit sehingga air bebas mengalir habis, jagalah agar
selama pengeluaran air permukaan benda uji tidak terganggu.
-
Ambil
beban dari keping alas, kemudian cetakan beserta isinya di timbang. Benda uji CBR yang direndam telah siap untuk diperiksa.
4. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Letakkan keping pemberat di atas permukaan
benda uji seberat minimal 4, 5 kg (10 pound) atau sesuai dengan beban
perkerasan.
b. Untuk benda uji yang direndam beban harus
sama dengan beban yang dipergunakan waktu perendaman. Letakkan pertama-tama
keping pemberat 2, 27 kg (5 pound) untuk mencegah pengembangan permukaan benda
uji pada bagian lubang keping pemberat. Pemberat selanjutnya dipasang setelah
torak disentuhkan pada permukaan benda uji.
c. Kemudian atur torak penetrasi pada
permukaan benda uji sehingga arloji beban menunjukkan beban permukaan sebesar
4,5 kg (10 pound). Beban permulaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh
yang sempurna antara torak dengan permukaan benda uji. Kemudian arloji penunjuk
beban dan arloji pengukur penetrasi di nolkan.
d.
Berikan
pembebanan dengan teratur sehingga kecepatan penetrasi mendekati kecepatan 1,
27 mm/menit (0, 05” per menit). Catat pembacaan
pembebanan pada penetrasi 0, 312 mm (0, 0125”) ; 0, 62 mm (0, 025”) ; 1,25 mm
(0,05") ; 1,87 mm (0,075") ; 2,5 mm (0,10") ; 3,75 mm
(0,15") ; 5 mm ( 0,20") ; 7,5 mm (0,30") ; 10 mm (0,40") ; dan 12,5 mm (0,50").
e. Catat beban maksimum dan penetrasinya bila
pembebanan maksimum terjadi sebelum penetrasi 12, 50 mm (0, 05”).
f. Keluarkan benda uji dari cetakan dan
tentukan kadar air dari lapisan atas benda uji setebal 25, 4 mm.
g. Pengambilan benda uji untuk kadar air
dapat diambil dari seluruh kedalaman bila diperlukan kadar air rata-rata. Benda
uji untuk pemeriksaan kadar air sekurang-kurangnya 100 gram untuk tanah
berbutir halus atau sekurang-kurangnya 500 gram untuk tanah berbutir kasar.
5. ANALISA DATA
PEMERIKSAAN CBR
PB-0111-76/PB0112-76
Pengembangan Standart
Tanggal
|
02-03-2016
|
03-03-2016
|
04-03-2016
|
05-03-2016
|
Jam
|
08.50
|
08.50
|
10.30
|
09.00
|
Pembacaan
|
0
|
111
|
114
|
114
|
Perubahan
|
0
|
111
|
3
|
0
|
No
|
Analisa
|
Sebelum
|
Sesudah
|
1
|
Berat tanah + mould ( gram )
|
12230
|
12575
|
2
|
Berat mould ( gram )
|
8450
|
8450
|
3
|
Berat tanah basah ( gram )
|
3780
|
4125
|
4
|
Isi mould ( cm3 )
|
3088.86
|
3088.86
|
5
|
Berat isi basah ( gr/cm3 )
|
1.22
|
1.34
|
6
|
Berat isi kering ( gr/cm3 )
|
0.89
|
0.95
|
Analisa Perhitungan :
- Berat Tanah Basah = (1) – (2)
= 12230 – 8450
= 3780 gr
- Isi Cetakan =
=
.14.902.17.71
= 3088.86 cm3
- Berat Isi Tanah Basah (g) =
- Berat Isi Tanah Kering (gd lap) =
= 0.89 gr/cm3
Waktu
( menit )
|
Penurunan ( inchi )
|
Pembacaan
Arloji
|
Beban ( lb )
|
||
Atas
|
bawah
|
atas
|
bawah
|
||
0.0
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
¼
|
0.0125
|
-
|
8
|
-
|
16.184
|
½
|
0.025
|
-
|
22
|
-
|
44.506
|
1
|
0.05
|
-
|
56
|
-
|
113.288
|
1.5
|
0.075
|
-
|
76
|
-
|
153.748
|
2
|
0.1
|
-
|
96
|
-
|
194.208
|
3
|
0.15
|
-
|
130
|
-
|
262.99
|
4
|
0.20
|
-
|
150
|
-
|
303.45
|
6
|
0.30
|
-
|
184
|
-
|
372.232
|
8
|
0.4
|
-
|
211
|
-
|
426.853
|
10
|
0.5
|
-
|
233
|
-
|
471.359
|
Harga CBR :
Cbr
|
0.1²
|
0.2²
|
Bawah
|
= 6.47
%
|
= 6.74 %
|
Kadar Air
No
|
Analisa
|
Sebelum
|
Sesudah
|
1
|
Berat tanah basah +
cawan ( gram )
|
76.1
|
40.4
|
2
|
Berat tanah kering + cawan
( gram )
|
63
|
30.8
|
3
|
Krus No.1
|
9.6
|
9.6
|
4
|
Berat air ( gram )
|
13.1
|
9.6
|
5
|
Berat tanah kering ( gram
)
|
53.4
|
21.2
|
6
|
Kadar air (%)
|
24.5
|
45.3
|
Analisa
Perhitungan :
·
Berat Tanah Kering =
(2) - (3)
=
63 – 9.6
=
53.4 gr
·
Berat Air =
(1) – (2)
=
76.1 – 63
=
13.1
·
Kadar Air (%) =
=
=
24.53%
6.
KESIMPULAN :
Dengan harga CBR 6.47 % untuk penetrasi (0.1”) dan harga CBR 6.74 % untuk penetrasi (0.2”) maka dapat disimpulkan nilai
CBR paling mendekati bahan standart.
CBR Penetrasi
1” = 6.7 %
2” = 6.74 %
Tidak ada komentar:
Posting Komentar